Let’s talk about the scientist

Muhammad Sulton Aminudin, S.Kom, M.M
Widyaiswara – UPT Pelatihan Koperasi dan UKM Prov. Jawa Timur

Tulisan ini mungkin baru saja terpikirkan dan ‘instantly’ ingin segera disampaikan kepada khalayak pengakses website UPT KUKM Jatim dimanapun berada.
Karena selepas menonton tayangan dengan judul ‘Hacker turned neuroscientist‘ di Tom Bilyeu Channel, saya langsung terinspirasi dan membuat status di whatsapp dengan screenshot gambar wajah seorang ilmuan dengan caption what a mindblowing interview, I think he is the greatest scientist of the year.
Siapa dia..??

Dia adalah Moran Cerf, Pria kebangsaan Israel yang pernah menjadi Hacker dan kini menjadi seorang ilmuan karena tergerak setelah berdikusi dengan salah seorang ilmuan biologi Francis Crick . Dalam tayangan interview, sekilas terlihat bahwa daya tarik pertama dari orang ini adalah bagaimana ia menjelaskan kerumitan sebuah neuroscience dengan bahasa yang mudah dimengerti. Walaupun dengan aksen bicara yang cepat, tapi mudah dicerna.

Kenapa ia menarik untuk menjadi bahan tulisan?. menurut saya sebagai lulusan IT yang pingin sekali bisa hacking, ‘pen tester’ adalah tropi tertinggi dimana seorang profesional dianggap Jawara bila berhasil membobol keamanan perbankan dengan security sistem terbaru dan tercanggih dengan kemampuan hackingnya. Sementara orang ini (Moran Cerf) tercatat pernah membobol bank secara langsung sebanyak 4 kali dan ratusan kali melalui sistem online perbankan. Hingga ia mendirikan perkumpulan white hat hacker di Israel untuk menguji keamanan jaringan komputer. bagi saya dia luar biasa, hingga keputusan hijrah karirnya untuk fokus ke dunia ‘science’ sangat fenomenal.
Setelah ia berdiskusi dengan Francis Crick (Ilmuan pemenang Nobel tentang DNA), tentang menggunakan kemampuan hacking untuk mempelajari brankas yang paling menarik di dunia, yaitu otak manusia. hal ini membuatnya tertantang untuk ‘hacking otak’ dan memperdalam ilmu neuroscience di California Tech institute. Ia berhasil menyelesaikan studinya dan mendapatkan banyak penghargaan, karena karya-karyanya hingga berhasil menjadi Profesor disana. Bahkan di kampus lainnya di MIT (Massachusetts Intitute of Technology) ia menjadi profesor tamu, dalam studi perekaman mimpi dan manipulasinya.
Prof Cerf, begitu sebutannya, memang menjadi publik figur dalam hal ilmu komunikasi, dan saat ini ia juga menjadi profesor dalam bidang bisnis dan neuroscience di Kellog school of management. Dalam karya-karya nya ia mampu memprediksi minat dan keterlibatannya dengan konten tertentu melalui observasi respon neuralnya. Sehingga Phillip Kotler (Father of modern marketing) menyebutnya sebagai “the Next Leader in Marketing“.
Tidak hanya sampai disitu, ia juga menjadi sosok dibalik cerita-cerita fiksi-ilmiah di hollywood, seperti Film Limitless, dan Film serial seperti Impact Theory, Mr. Robot dan banyak lagi. Aktifitas dan kontribusinya sebagai Professor di American Film Institute juga sangat-sangat banyak. Dari sosoknya terlihat jelas sekali bahwa orang berilmu itu sangat memiliki daya gravitasi yang menarik ilmu-ilmu lainnya untuk datang menghampiri.
Jika penasaran dengan salah satu karya Prof. Cerf, di sistem BerSatoe, Karya Widyaiswara UPT sudah tersedia dan dapat diakses secara gratis pada bagian Karya Ilmiah Internasional. Silahkan klik link berikut untuk mengaksesnya.
Semoga semangat dari Prof Cerf bisa menjadi inspirasi bagi kita semua, terutama bagi yang bergelut dalam bidang pendidikan.

Leave a Reply

Your email address will not be published.