Meningkatkan Akuntabilitas Keuangan Koperasi dengan Penerapan SAK-EP

Sebagai pengurus koperasi, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah menyusun laporan keuangan yang tidak hanya akurat tetapi juga mudah dipahami oleh anggota. Penyusunan laporan keuangan yang transparan dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku sangat penting untuk memastikan akuntabilitas dan kepercayaan anggota. Dalam hal ini, penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Privat (SAK-EP) menjadi langkah penting yang perlu di pahami dan terapkan.

Perbedaan Antara SAK Lama (SAK-ETAP) dan SAK-EP

“Meningkatkan Akuntabilitas Keuangan Koperasi dengan Penerapan SAK-EP

Sebelum adanya SAK-EP, koperasi dan entitas kecil sering menggunakan SAK-ETAP (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik). SAK-ETAP memang sudah lebih sederhana dibandingkan dengan SAK untuk perusahaan besar, tetapi sering kali masih dianggap terlalu kompleks untuk koperasi yang beroperasi dengan skala yang lebih kecil. SAK-EP hadir sebagai solusi yang lebih sederhana, namun tetap lebih komprehensif daripada SAK-ETAP, untuk memudahkan koperasi dalam menyusun laporan keuangan yang akurat dan sesuai kebutuhan.

Mengapa SAK-EP Lebih Relevan?

SAK-EP dirancang agar lebih mudah dipahami oleh gerakan koperasi, yang tidak memerlukan laporan keuangan sekompleks perusahaan besar. Dengan SAK-EP, bendahara pengurus koperasi hanya perlu fokus pada penyusunan laporan yang jelas dan mudah diinterpretasikan, tanpa perlu memikirkan aturan yang terlalu rumit. Misalnya, dalam SAK-ETAP, penyusunan laporan arus kas dan laporan laba rugi sering kali membingungkan, sedangkan SAK-EP menyederhanakan proses ini sehingga lebih mudah diterapkan.

Baca juga : Efektif dan Transparan: Pengurus Koperasi Baru Dibekali Ilmu Penyusunan Laporan Keuangan SAK-EP

Menyusun Laporan Keuangan yang Jelas

Sebagai pengurus koperasi, tentu menjadi kewajiban untuk mencatat semua transaksi keuangan secara sistematis di dalam jurnal, seperti penerimaan simpanan anggota, pengeluaran untuk kegiatan operasional, atau pembayaran bunga pinjaman. SAK EP memberikan langkah berikutnya dalam memindahkan informasi ini dari jurnal ke buku besar, yang mengelompokkan transaksi berdasarkan jenis akun (misalnya, kas, piutang, dan kewajiban). Ini penting untuk menjaga transparansi dan mempermudah pelacakan keuangan.

Neraca Lajur dan Pengaruhnya

Salah satu aspek penting dari SAK-EP adalah penyusunan neraca lajur. Berbeda dengan SAK-ETAP yang mungkin memerlukan format yang lebih kompleks, SAK-EP menyediakan panduan yang lebih mudah diikuti. Diagram tentang penyusunan neraca lajur dalam modul pelatihan sangat membantu, menunjukkan bagaimana saldo awal dan penyesuaian diatur sehingga laporan akhir seimbang dan mencerminkan kondisi keuangan koperasi dengan benar.

Ilustrasi Penyajian Laporan Keuangan

Salah satu contoh penting dalam penerapan SAK-EP adalah pembuatan laporan posisi keuangan. Laporan ini memisahkan aset (misalnya, kas, piutang, dan persediaan) dan kewajiban (utang jangka pendek dan panjang), serta menunjukkan ekuitas koperasi secara keseluruhan. Dalam SAK-ETAP, laporan ini mungkin membutuhkan klasifikasi yang lebih mendetail, sedangkan SAK-EP memungkinkan penyajian yang lebih sederhana namun tetap informatif.

Pentingnya Catatan atas Laporan Keuangan

Di dalam SAK-EP, catatan atas laporan keuangan berfungsi untuk memberikan rincian tambahan tentang kebijakan akuntansi yang digunakan, seperti metode penyusutan aset tetap atau prinsip pengakuan pendapatan. Dengan adanya catatan ini, anggota dapat memahami alasan di balik angka-angka yang ditampilkan dalam laporan keuangan. Hal ini juga berbeda dengan SAK-ETAP, di mana pengungkapan ini terkadang kurang jelas bagi entitas kecil.

Kesimpulan

Penerapan SAK-EP membantu pengurus koperasi dalam menyusun laporan keuangan yang lebih sederhana, namun tetap memenuhi kebutuhan transparansi dan akuntabilitas. Dengan memahami perbedaan antara SAK-ETAP dan SAK-EP, pengurus kopeasi bisa membuat laporan keuangan yang mudah diakses oleh anggota, sekaligus mematuhi standar yang berlaku. Ini bukan hanya tentang kepatuhan, tetapi juga tentang meningkatkan kepercayaan anggota dan memastikan pertumbuhan koperasi yang berkelanjutan.

Kunjungi laman Youtube resmi kami untuk materi – materi menarik lainnya di : UPTPKUKM Jatim

Penulis : Muhammad Sulton Aminudin, S.Kom., M.M. | Widyaiswara Ahli Pertama

Leave a Reply

Your email address will not be published.