Resensi Buku FUNNEL FOR ENTERPRENEUR


Judul BukuFUNNEL FOR ENTERPRENEUR
PenulisMC. OETAMI PRASADJANINGSIH
PenerbitPT Tosca Jaya Indonesia
Tahun terbit2019
Jumlah halaman206 halaman
Reviewer1. Setiawan Anom Pribadi, ST.,MM. 2. Dwi Wijatiningsih, S.Hum
Tanggal Review8 September 2022
Tujuan Penulisan :
Buku ini akan menyakinkan para pembaca bahwa peluang menjadi entrepreneur sangatlah besar. Penulis menguraikan bahwa faktor lingkungan, gaya hidup (life style), psychological capital, dan individual talent, sangat berpengaruh terhadap kesusksesan entrepreneur.    
               
Buku ini membuktikan pemikiran bagaimana proses terbentuknya mental seorang wirausaha yang handal secara detail dengan mendalami kehidupan seseorang dan kehidupan keluarga. Maksud dan fokus pembahasannya adalah membangun mentalitas seorang wirausaha dari keluarga. Tujuan penulisan buku ini agar pembaca terutama para keluarga untuk mengawali semangat wirausaha yang berawal dari kekuatan individu dan dukungan keluarga dapat mewujudkan impian bersama yakni memajukan bangsa dan negara Indonesia.
Ringkasan  :
Salah satu cara untuk mengelolanya yaitu dengan menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada generasi kiwari, mengembangkan potensi berwirausaha sehingga tercipta berbagai lapangan usaha baru. Tak terbayang jika yang terjadi adalah sebaliknya: pengangguran besar-besaran generasi muda di tengah bonus demografi tersebut.

Jika pikiran kita diawal pada catur wulan ketiga tahun 2017. Pada saat rekrutmen besar-besaran untuk tenaga ASN (aparatur sipil negara). Terlihat bahwa sangat antusias, ada sekitar 2,6 juta anak muda yang mengikuti test masuk. Jumlah tersebut mencapai angka seperempat populasi warga Arab Saudi itu. Berdasarkan hal tersebut dapat dilihat bahwa di Indonesia generasi muda berfikiran untuk menjadi seorang karyawan di negeri sendiri atau di bawah perusahaan swasta, belum banyak yang memiliki kesadaran terkait dengan menjadi wirausaha agar dapat membuka lapangan pekerjaan. Dapat disimpulkan bahwa generasi muda di Indonesia belum memiliki asset terbesar seorang wirausaha atau entrepreneurs yaitu sikap mental yang positif. Sikap itulah yang dapat membuat entrepreneurs bertahan. Selain itu, tekad , pengalaman, ketekunan, dan daya banting juga menjadi hal sangat penting bagi wirausaha yang ingin sukses. Selain hal itu, persaingan yang kompleks menjadi tantangan yang akan terus dihadapi oleh entrepreneurs. Menariknya, Leadpro yang menjadi Lembaga penaung asesmen Talents Mapping mengeluarkan rilis tidak resmi: hamper Sebagian besar hasil Talents Mapping (pemetaan bakat) yang menjadi bentuk pengembangan dari tema bakat Gallup menerangkan bahwa masyarakat Indonesia yang mengikuri asesmen memiliki tingkat competition yang rendah. Competition  di sini merujuk kepada tema bakat Gallup yang artinya tidak mau kalah dan suka membandingkan kemajuannya dengan kemajuan orang lain agar menjadi orang nomor satu. Faktor yang dapat memperngaruhi kesuksesan pelaku usaha dalam menjalankan bisnisnya. Keadndalan dan kepiawaian entrepreneurs mengelola sumber asset yang dimiliki menjadi hal yang penting.

Tentunya menjadi seorang entrepreneur berarti memiliki cara pandang baru yang nyangkut kerangka kerja sentral karena merupakan proses mental yang melekat pada pelaku usaha (mencakup intuisi, penilaian, kebijakan, pengalaman, dan pemahaman) yang menjadi arsitek strategi yang menggerakkan usaha.  Representasi proses mental menghasilkan visi strategis yang merupakan kunci keberhasilan usaha/organisasi untuk semua sektor, baik pemula, yang telah mapan, maupun yang beralih usaha. Perkembangan kewirausahaan berkembang tiga aliran, yaitu wirausaha yang dilahirkan (by nature), wirausaha yang dididik (by nurture), dan gabungan antara keduanya. Nature yang berarti entrepreneur yang dilahirkan sesuai bakatnya. Nurture artinya entrepreneur yang dididik tempaan dari lingkungan dan dari luar diri. Gabungan adalah entrepreneur yang memiliki bakat dan dikembangakan melalui proses bantuan dari lingkungan.

Paradigma kedua dan ketiga telah mendorong banyak ahli melakukan kajian tentang kewirausahaan. Beberapa penelitian menemukan kesuksesan wirausaha dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Hal tersebutlah yang mendorong penulis buku ini mendukung konsep “one family one entrepreneur”, di mana generasi muda dibekali dengan persiapan dan kesiapan berwirausaha sejak dini melalui keluarga, sehingga banyak keluarga ikut berkontribusi dan mendukung suburnya kewirausahaan dalam rangka pembangunan bangsa dan negara Indonesia. Perilaku berwirausaha dipicu oleh berbagai alasan, baik dari internal individu maupun lingkunga yang terkategorikan berasal dari tiga faktor: 1) intsitusi pendidikan, 2) sosial/keluarga, ataupun, 3) pemerintah.

Jika dilihat dari kategori pertama terkait institusi Pendidikan dimana banyak perdebatan terkait dengan kurikulum khusus yang dipersiapkan. Memulai proses magang lebih lama tidak menjamin kesuksesan seseorang wirausaha, tetapi pengalaman bekerja di bidang usaha yang digelutilah yang terbukti  menyumbang kesuksesan dalam menjalankan usaha. Ini artinya terjadi proses Latihan dan gemblengan secara terus-menerus yang membuat seseorang sukses berwirausaha. Kategori ke dua mengatakan bahwa lingkungan sosial juga berpengaruh terhdap kemunculan minat berwirausaha, sebagaimana diteliti salah satu ahli dan didukung juga oleh peneliti lainnya yang menyatakan menyangkut hal orientasi wirausaha bahwa faktor sosial berkontribusi terhadap kesuksesan entrepreneur. Termasuk keluarga dan orang-orang terdekat adlah bagian dari lingkungan sosial ini.

Penelitian lainnya menyebutkan bahwa kondisi yang dibangun oleh pemerintah mendorong perkembangan psychological capital (PsyCap) sehingga muncul optimism dan rasa percaya diri dalam berbisnis. Bisa dikatakan bahwa PsyCap menjadi faktor penting terhadap pertumbuhan usaha, khususnya, di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Lingkungan yang dinamis semakin mendorong PsyCap Enterpreneur yang membuatnya tertantang mengembangankan bisnis lebih dari satu. Sebuah perspektif baru, positive psychology, kini semakin mendominasi sebagai pijakan dalam mengoptimalisasi asset sumber daya manusia. Salah satu inti dari aliran psikologi positif adalah pengembangan diri berdasarkan kekuatan individu (strengths-based perspective).

Mengupayakan agar meningkatkan jumlah wirausaha muda yang membuka lapangan pekerjaan baru perlu digalakkkan oleh berbagai pihak agar terjadi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta berdaya saing tinggi. Selaras dengan hal tersebut, dengan adanya gerakan psikologis positif, bahwa gaya hidup juga memberi dampak kesuksesan seorang entrepreneur. Gaya hidup didefiniskan sebagai cara atau kebiasaan yang menggambarkan bagaimana seseorang hidup. Gaya hidup individu sebagai anggota keluarga memberi warna gaya hidup keluarga, demikian pula sebaliknya. Beberapa penelitian secara eksplisit ataupun implisit membuktikan gaya hidup mempengaruhi talents. Semua pendapat tersebut sudah dibuktikkan bahwa gaya hidup mempengaruhi kesuksesan seorang entrepreneur.

Sumber PsyCap berasal dari penguasaan pengalaman, modeling  dan ragam pembelajaran, persuasi sosial, serta kegairahan fisik dan psikologis. PsyCap muncul karena dipengaruhi oleh lingkungan. Yang dimana kesuksesan seorang entrepreneur  dipengaruhi oleh sejumlah personality atau talent tertentu, yang baru kemudian disadari keberadaannya. Tentunya, dapat diyakini bahwa faktor lingkungan, yang terdiri atas lingkungan Pendidikan, sosial/keluarga, dan pemerintah, mempengaruhi faktor personal (gaya hidup, PsyCap, serta individual talent), yang selanjutnya berdampak terhadap kesuksesan entrepreneur.

Dari paparan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa babak baru entrepreneur telah dimulai. Era baru merupakan peluang sekaligus tantangan bagi pegiat wirausaha untuk menciptakan entrepreneur muda yang bertalenta dan berdaya saing tinggi, penuh percaya diri dan harapan, mampu menciptakan optimism baru, dan percaya terhadap dirinya sendiri.

Jika dilihat secara holistik pada awal tindakan mengintervensi sejak dini secara konkret terkait dengan didegungkannya Gerakan “one family one entrepreneur”, berikut alur yang akan dijabarkan:

1. Faktor lingkungan (sosial, keluarga, institusi Pendidikan, dan pemerintah) akan dipresepsi mempengaruhi gaya hidup, PsyCap, serta individual talent, yang menyumbang tercapainya kesuksesan entrepreneur.

2. Kemunculan entrepreneur didorong oleh formasi talent (tema bakat), dalam hal ini individual talent, yang dapat mempengaruhi kesuksesan entrepreneur.

3. Gaya hidup tertentu, yang berasal dari beragam tipe entrepreneur, menyumbang pertumbuhan talent (tema bakat) yang dominan.

4. PsyCap dan individual talent (tema bakat) berperan penting terhdap kesuksesan entrepreneur.

5. Teori utama Bandura tentang social cognitive learning yang menggunakan pendekatan behavioristic, yang dipadu dengan pembelajaran sosial, selaras membingkai keterhubungan faktor personal yang kompleks untuk meramalkan kesuksesan.

Faktor lingkungan masuk ke dalam variable eksogen yang berarti nilai variabelnya tidak dipengaruhi/ditentukan oleh variabel lain di dalam model. Adapun faktor lainnya (life style, PsyCap, dan individual talent) masuk ke dalam variabel endogen yang nilainya dipengaruhi/ditentukan oleh faktor lain di dalam model. Adapun penjelasan dari masing-masing faktor akan disajikan sesuai dengan urutan berdasarkan bentuk funnel model dari yang terbawah (environment) hingga yang teratas (kesuksesan entrepreneur). Berikut pemaparannya.

=> Environment, dimana lingkungan merupakan faktor yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan entrepreneur. Seorang entrepreneur dapat membingkai apa saja yang dialami pada saat mengenal sebuah lingkungan hidupnya dimana dinamika yang kompleks muncul sehingga tercipta perilaku yang mendorong orang meraih kesuksesan. Lingkungan keluarga dan sosial menyumbang pengaruh unsur PsyCap, gaya hidup (life style), dan individual talent tertentu. Dalam keluarga peran Ibu dapat menginspirasi terwujudnya kemandirian dan persepsi kesuksesan berwirausaha atau bisa juga peran role model  dalam keluarga yang dorong identifikasi dan keyakinan diri untuk berwirausaha. Yang tak kalah pentingnya juga adalah lingkungan Pendidikan dimana sering juga disinggung oleh peneliti kewirausahaan, termasuk juga lingkungan pemerintahan. Pembelajaran kewirausahaan jika diajarkan pada lingkungan institusi Pendidikan tentunya memberi pengaruh yang lebih besar terhadap kompetensi kewirausahaan, dengan catatan, didukung oleh pengajar yang berkompeten dalam bisnis dan materi pembelajaran yang terus diperbarui. Lainnya adalah lingkungan pemerintahan yang tertuju pada kebijakan yang mendukung kewirausahaan karena kontribusi lingkungan pemerintah jika dapat memberikan kontribusi yang signifikan, baik pada minat berwirausaha, pertumbuhan usaha, maupun kesuksesan entrepreneur, maka perwujudan generasi yang pandai berwirausaha akan lebih meningkat. Dari beberapa elemen lingkungan yang telah dijelaskan dimaksudkan agar menjadi faktor lingkungan yang turut mesukseskan konsep “one family one entrepreneur”.

=> Life style, mencermati gaya hidup seseorang akan menguatkan preferensinya menekuni sesuatu, memperkuat pola berulang, dan dapat menumbuhkan kemahiran, sehingga perpektif sebagai unsur personal factor sosok entrepreneur menjadi lebih komprehensif. Menurut seorang ahli, gaya hidup adalah pola orang hidup serta pola menggunakan uang dan waktu. Gaya hidup mengandung unsur activity, interest, dan opinion (AIO). Activity (aktivitas) sebagai tindakan nyata seperti melihat berita, berbelanja di toko atau memberitahu tentang layanan baru. Meskipun tindakan ini cenderung teramati, namun kendalanya justru tidak terdapat pengukuran langsung pada kativitas yang dilakukan. Interest (minat) dapat berupa objek, peristiwa, atau topik yang mendatangkan kegembiraan yang menyertai perhatian khusus dan terus-menerus untuk itu. Selanjutnya, opinion (opini) adalah “jawaban” tertulis maupun tak tertulis dalam rangka merespons situasi yang berkembang. Hal ini digunakan untuk menggambarkan interpretasi, pengecualian, dan evaluasi seperti keyakinan tentang niat orang lain, antisipasi terhadap peristiwa-peristiwa masa depan, dan penilaian terhadap imbalan atau hukuman atas suatu Tindakan.

=> PsyCap (Psychological capital), modal psikologis yang harus dimiliki para entrepreneur  untuk menandingi petarungan sengit di dunia bisnis. Dalam hal ini seorang entrepreneur menunjukkan perilaku “kegembiraan positif” karena menemukan passion-nya dalam berwirausaha, dan hal itu membuatnya tak berhenti bertindak serta mendorongnya meraih kesuksesan dalam bekerja. Di balik halaman ini tergambar dengan jelas dinamika dari hal tersebut.

=> Individual talent, kepribadian merujuk pada keunikan individu berdasarkan sifat prilaku yang konsisten. Sifat-sifat itu seperti kejujuran, dapat diandalkan, murung, implusif, curiga, gelisah, bersemangat, dominan, dan ramah.
Kesimpulan :
  Wirausaha tentunya harus bisa menentukan bidang yang layak untuk di tekuni. Tentunya tidak dapat langsung mengetahui hal tersebut, pastinya membutuhkan dukungan keluarga terutama dengan ditambah lingkungan yang positif, juga gaya hidup yang cukup, mental psikologis yang positif, dan tentunya sifat yang bersemangat dan dapat diandalkan maka akan terciptanya “one family one entrepreneur”.  

Kelebihan buku :
Buku ini memiliki gagasan baru yang segar terkait dengan pandangannya tentang one family one entrepreneur. Dimana dalam buku ini juga dibuktikan bahwa pembentukkan mental wirausaha secara detail dan mendalam yang terjadi di dalam kehidupan keluarga dan kehidupan seseorang. Tidak hanya itu, buku ini juga menggambarkan bagaimana ternyata faktor lingkungan, gaya hidup, PsyCap, individual talent sangat berpengaruh terhadap kesuksesan entrepreneur. Bahkan faktor lingkungan ternyata sangat mempengaruhi gaya hidup, PsyCap, dan individual talent. Maka saya yakin pembaca buku ini dapat menerapkan tiga faktor yang telah dijabarkan dengan baik secara otomatis menjadi lebih mengerti mencapai peluang sebagai entrepreneur yang sukses.

Kekurangan buku :
Kelemahan atau kekurangan dari buku ini adalah buku ini memiliki beberapa pembahasan yang berulang.  Buku ini tidak dilengkapi daftar pustaka karena banyak mengutip dari ahli-ahli lainnya. 
Daftar Pustaka :
Oetami Prasadjaningsih, 2019. Funnel For Entrepreneur. PT Tosca Jaya Indonesia.  

Leave a Reply

Your email address will not be published.