Revolusi Ekonomi Indonesia Melalui Koperasi

Mario D Putra Lesmana, S.S, M.Pd
Widyaiswara – UPT Pelatihan Koperasi dan UKM Prov.Jawa Timur

Sejujurnya salah satu gagasan yang paling revolusioner millennia ini yang bisa merubah perekonomian dunia adalah gagasan tentang koperasi. Apakah yang dimaksud  dengan koperasi dan mengapa bisa merubah dunia ekonomi secara drastis?

Gagasan mengenai Koperasi bisa dibilang sebagai salah satu gagasan yang paling revolusioner millennia ini, alasannya adalah ini sebagai salah satu alternatif sistem ekonomi demi melawan dominasi kapitalisme. Dunia ekonomi saat ini berputar di sistem yang memiliki modal besar dan itu adalah kapitalisme. Kapitalisme sejatinya tidak jelek, akan tetapi tidak bisa diakses oleh semua kalangan terlebih lagi kalangan menengah ke bawah.

Dunia perekonomian dunia saat ini didominasi oleh kapitalisme yang didominasi oleh Amerika Serikat dan gerombolannya. Susahnya dengan pola pikir kapitalisme adalah kiblatnya untuk saling berebut modal dan pemenangnya adalah yang memiliki kapital paling besar. Kondisi di Indonesia lebih parah dari kondisi negara-negara lainnya. Kondisi semacam inilah dimana terjadi jurang kesenjangan social yang memicu pioneer Rochdale untuk mendirikan koperasi dimana visinya adalah memampukan orang yang tidak mampu secara ekonomi untuk bisa lebih berkembang.

Sayangnya di Indonesia secara teoritis bagus, akan tetapi ada disparasi antara idealism dengan kenyataan sehari-hari, hingga tujuan koperasi untuk mensejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya hanya menjadi wacana utopia semata.

Di pandangan secara umum di Indonesia, koperasi dianggap sebelah mata dimana koperasi dianggap hanya sebagai wadah untuk meminjam uang. Paling bagus pandangannnya mungkin hanya sebagai tempat untuk fotokopi atau kantin kantor. Akan tetapi, sejatinya koperasi lebih dari sekedar itu saja.  Koperasi bisa dikatakan revolusioner dibandingkan dengan kapitalisme karena apabila produk kapitalisme seperti bank hanya dimiliki segelintir orang saja, tetapi koperasi bisa dimiliki oleh setiap anggotanya. Koperasi bisa memiliki toko, pabrik, software, dll yang mana semua yang dimiliki koperasi dimiliki juga karena kedudukan anggota koperasi yang unik sebagai pengguna, pelanggan dan pemilik koperasi. Gagasan ini bukan hanya sekedar wacana mimpi utopia semata karena dalam realitanya sebenarnya ini bisa diwujudkan menjadi kenyataan.

Akan tetapi untuk mewujudkan mimpi itu menjadi kenyataan dibutuhkan kerja keras. Ada dua contoh bank yang mana dimiliki nasabahnya dengan prinsip one man one vote, yakni koperasi kredit Desjardins Group di Canada dan koperasi Bank Populaire di Perancis. Kedua koperasi ini pernah menjadi bank of the year di negaranya masing-masing. Setiap anggota memiliki satu suara untuk menentukan keputusan yang diambil perusahaan. Contoh lainnya adalah NTUC Fair Price di Singapura dalam bisnis ritel dan Barcelona Football Club yang merupakan sebuah klub sepak bola. Tiap entitas bisnis tersebut selaku koperasi memiliki dan dimiliki oleh puluhan ribu anggotanya secara demokratis mengendalikan arah kebijakan perusahaan. Dari berbagai contoh ini bisa dilihat bagaimana koperasi yang kuat secara ideologis dan organisasi bisa kekuatan yang dominan dalam sosial ekonomi dan politik. Apabila dikunjungi dan ditanyakan siapa bosnya maka puluhan ribu anggota akan mengaku sebagai bos perusahaan tersebut karena memang demikian halnya diakui secara hak dan kewajiban sebagai anggota koperasi sepenuhnya.

Di Indonesia juga ada contohnya, yakni Induk Koperasi Kredit ( Credit Union ) yang ada di seluruh Indonesia dengan 3,2 juta  anggotanya yang tersebar di kurang lebih  1000 koperasi dengan asset sebanyak 36 Trilyun rupiah. Serta ada Induk Koperasi Usaha Rakyat ( INKUR) yang bergerak di sektor riil antara lain dalam bidang ritel, distribusi, jasa perhotelan, pertanian, sekolah dll. Selain itu juga ada  koperasi-koperasi dalam berbagai ekonomi kreatif, contohnya antara lain koperasi film dan komunitas kreatif laksana Kabelan Coop di Kendal.

Kehebatan dari koperasi sebagai sebuah gagasan tidak hanya sebagai gerakan ekonomi demokratis saja, tetapi sebenarnya semua koperasi di dunia saat ini sedang mengangkat sebuah gagasan yang revolusioner. Revolusi dalam melawan secara langsung system kapitalisme dimana pemilik modal yang paling berkuasa. Memang yang paling berkuasa saat ini adalah sistem kapitalisme yang mana telah mendominasi, memonopoli dan memanipulasi dunia secara perekonomian saat ini hanya demi keuntungan sekelompok orang semata.

Tidak dipungkiri bahwa koperasi juga memerlukan modal, tapi modal tersebut hanyalah alat untuk mencapai kesejahteraan bagi semua pihak secara adil dan manusiawi.  Berbeda dengan kapitalisme yang hanya memikirkan keuntungan semata, koperasi memedulikan manusia dan lingkungan sekitarnya. Dengan demikian, janganlah membiarkan generasi dunia masa depan untuk berlutut di bawah tirani kapitalisme selamanya. Marilah kita majukan dan kembangkan koperasi selaras dengan ideologi sejatinya untuk mensejahterakan anggota dan masyarakat untuk bisa lebih mampu untuk maju dan berkembang di bawah bendera koperasi. Viva revolusi melawan kapitalisme, viva gerakan koperasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published.